DIANTARA PETUNJUK NABI ﷺ DI HARI JUM’AT
– Tidak mengkhususkan hari Jum’at untuk berpuasa dan sholat malam.
– Membaca Surat Alif Lam Mim Tanzil (as-Sajadah) dan Surat al-Insan [setelah al-Fatihah] dalam Shalat Shubuh Hari Jum’at.
– Memperbanyak membaca shalawat untuk Nabi di Hari Jum’at.
– Membaca Surat al-Kahfi pada malam Jum’at dan Hari Jum’at; barangsiapa yang membacanya, maka cahaya (Surat al-Kahfi) itu akan menyinarinya antara dirinya dengan rumah tua (Ka’bah).
– Para ulama berbeda pendapat dalam masalah mandi Jum’at; ada yang berpendapat wajib dan ada yang berpendapat sunnah. Dan hendaklah seorang Muslim mandi demi meraih keutamaan dan demi menghindari perbedaan pendapat tersebut.
– Mengkhususkan pakaian untuk Shalat Jum’at.
– Disunnahkan berangkat pagi-pagi ke Shalat Jum’at, disertai dengan mandi terlebih dahulu, mengenakan minyak wangi, dan bersiwak.
– Di Hari Jum’at terdapat suatu waktu untuk terkabulnya doa, dan berdasarkan pendapat mayoritas as-Salaf, waktu tersebut adalah di akhir waktu setelah Ashar, dan inilah yang ditunjukkan oleh kebanyakan hadits-hadits (yang ada mengenai ini) , tetapi ada juga yang berpendapat bahwa waktu tersebut adalah di antara duduknya imam di mimbar dengan usainya Shalat Jum’at.
– Diam apabila imam telah mulai menyampaikan khutbah-nya.
– Disunnahkan bagi orang yang shalat, apabila mengantuk berat, sedangkan dia berada di suatu tempat dari masjid, untuk berpindah ke tempat lain.
– Tidak melangkahi pundak orang lain.
– Imam Ibnul Qayyim berkata mengenai petunjuk Nabi ﷺ dan para sahabat beliau dalam khutbah Jum’at, “Apabila beliau berkhutbah dalam keadaan berdiri pada Shalat Jum’at, maka para sahabat beliau mengitari beliau dengan pandangan wajah mereka tertuju kepada beliau, dan (sebaliknya) wajah beliau juga menghadap mereka saat khutbah.”
– Membaca Surat al-Jumu’ah dan Surat al-Munafiqun (usai al-Fatihah) dalam Shalat Jum’at, atau Surat al-A’la dan Surat al-Ghasyiyah, atau Surat al-Jumu’ah dan Surat al-Ghasyiyah. Imam Ibnul Qayyim 5 berkata, “Dan tidak disunnahkan membaca se-bagian dari masing-masing surat tersebut, dan tidak pula membaca salah satunya dalam dua rakaat; karena yang seperti itu menyelisihi Sunnah.”
– Disunnahkan tidur qailulah (siang hari) setelah Shalat Jum’at.
– Boleh shalat di tengah hari pada Hari Jum’at, tetapi tidak pada semua hari lainnya
– Ancaman keras bagi orang yang meninggalkan Shalat Jum’at.
Sumber: Buku Panduan Praktik Adab & Akhlak Islami, DARUL HAQ
Cat. Dalil setiap point disertakan di bukunya.
Ingin Membeli Bukunya “Pesan di Sini”
Selamat datang kembali, silahkan login ke akun Anda.
Belum menjadi member? Daftar