Ruh Seorang Mukmin Tergantung Pada Utangnya Hingga Dilunasi
Detail Produk Ruh Seorang Mukmin Tergantung Pada Utangnya Hingga Dilunasi
Ruh Seorang Mukmin Tergantung Pada Utangnya Hingga Dilunasi
Oleh Ustadz Yazid bin Abdul Qadir Jawas, Pustaka at-Taqwa
Hutang bukan perkara yang remeh, kelalaian dalam menunaikannya berujung kepada ketidakpastian ruh. Sungguh kasihan, orang yang gemar berhutang dan berniat untuk tidak mengembalikannya. Semoga Allah menyadarkan mereka. Penulis membahas “Gejala yang harus diwaspadai” bersama, disaat banyak orang beramai-ramai untuk ‘merevolusi hutang’ (baca: berhutang untuk dijadikan modal). Bagaimana ini? Pernahkah Anda mengalaminya? Satu sisi Anda tidak mau berhutang, tapi di sisi yang lain, Anda sangat membutuhkan. Simak ulasannya sampai tuntas, semoga hutang Anda cepat lunas!
Darurat Muslim: Waspada Terhadap Hutang
Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, dari Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam beliau bersabda:
نَفْسُ الْـمُؤْمِنِ مُعَلَّقَةٌ بِدَيْنِهِ حَتَّىٰ يُقْضَى عَنْهُ
“Jiwa seorang mukmin itu terkatung-katung dengan sebab hutangnya sampai hutangnya dilunasi.” (HR. Ahmad dan at-Tirmidzi)